Yang paling penting adalah membuang buah labu hias tepat waktu, sebelum cuaca dingin dan, terutama, embun beku. Terlambat berisiko menyebabkan labu cepat rusak karena busuk akibat penyakit jamur.
Namun Anda juga tidak boleh memetik labu mentah: labu tersebut tidak akan disimpan. Saat buah siap dipanen, batangnya mengering. Petik labu beserta batangnya.
Untuk menghilangkan patogen yang mungkin ada pada permukaan buah, labu kuning dapat direndam dalam air panas (50-60 derajat) selama beberapa menit atau dicuci dengan sabun, dibilas dan segera dikeringkan, dilap dengan alkohol dan vodka.
Untuk mengeringkannya, labu kuning ditaruh di ruangan yang kering, tetapi tidak terkena sinar matahari langsung. Buah-buahan diperiksa secara teratur dan buah-buahan yang busuk segera dibuang. Setelah kurang lebih seminggu, saat kulit labu sudah dikupas
Ketika sudah kering, mereka disimpan di tempat yang gelap, tetapi juga ruangan yang berventilasi baik.
Mereka diletakkan dalam satu lapisan agar buah tidak saling bersentuhan, dan sebaiknya di atas semacam nampan kisi agar ada ventilasi di bawahnya. Dianjurkan untuk membalik labu seminggu sekali agar pengeringan lebih merata.
Kesiapan labu kuning dapat ditentukan dari beratnya (buah menjadi ringan) dan bijinya bergetar saat dikocok. Biasanya, ini terjadi setelah sekitar enam bulan penyimpanan.
Anda dapat mengeringkan labu hias lebih cepat jika, setelah dikeringkan selama seminggu, Anda memotong bagian atasnya dengan hati-hati, mengikis ampasnya, mengisi rongganya dengan kertas dan meletakkannya di tempat yang berventilasi baik. Kertas di dalam buah diganti secara berkala. Dengan cara ini labu bisa dikeringkan dalam beberapa minggu.
Labu yang dikeringkan dengan baik dapat disimpan tanpa batas waktu. Mereka digunakan untuk membuat berbagai kerajinan.
Nilai gizi labu hias sangat dipertanyakan: bahkan buah-buahan muda pun rasanya lebih rendah daripada zucchini, zucchini, squash, dan labu asli.